Wagub Emil, Lewat Budidaya Perikanan Darat Ajak Masyarakat Pulihkan Ekonomi Daerah

Sosial Budaya176 Dilihat

JOGOJATIM, GRESIK – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak masyarakat Jatim untuk terus menggecarkan budidaya perikanan darat. Hal itu sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian daerah, utamanya di wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbangkertasusila).

“Gerbangkertasusila menyumbang perekonomian Jawa Timur hingga lebih dari 50 %. Di sini, kita juga harus memberi dukungan pada industri perikanan daratnya. Perikanan tangkap hanya bisa memproses apa yang bisa ditangkap. Sisanya harus dilakukan budidaya darat,” ungkap Emil Dardak saat menghadiri Kontes dan Lelang Bandeng Virtual 2021 di Lapangan Kantor Bupati Gresik, Jumat (7/5) malam.

Mantan Bupati Trenggalek itu menjelaskan, salah satu cara menjaga kelangsungan budidaya perikanan darat adalah dengan menerapkan superintensive farming.

Teknik itu, menurutnya, dapat menciptakan produk-produk turunan dari komoditi budidaya tersebut. Sehingga yang dipromosikan bukan hanya olahan bandeng saja. Melainkan makanan olahan lain yang cocok untuk dikonsumsi dengan ikan.

“Superintensive farming perlu diterapkan agar hasil ternak selalu bisa diolah. Mungkin selanjutnya bisa diadakan kontes lain sehubungan dengan hasil panen,” imbaunya.

Masih menurut Emil, superintensive farming bukan hanya membantu pemulihan ekonomi melalui terjualnya produk-produk turunan saja, tetapi juga menambah nilai jual produk utama itu sendiri.

Lebih lanjut Emil menyampaikan, Pemprov Jatim selalu mengapresiasi kiat-kiat yang dilakukan setiap daerah, utamanya untuk pemulihan ekonomi Jawa Timur. Semua usaha yang dilakukan harus disambut dengan program-program yang didukung oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Pemprov Jatim sendiri akan menjembatani setiap program yang bersinergi antara Pemkab/Kota dengan Kementerian. “80 ribu ton bandeng ini berpotensi mendukung pemulihan ekonomi. Dengan membuat bazar-bazar di kecamatan yang sesuai dengan Prokes. Orang bukan hanya membeli bandeng tapi juga barang-barang lain yang dijual di sana,” ungkapnya.

Masih menurut Emil, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam budidaya perikanan darat. Di antaranya soal kemandirian pakan dan banjir. “Tantangan kemandirian pakan membuat kita memutar otak, mencari cara bagaimana kita bisa punya cara untuk mengolah pakan ternak itu sendiri,” jelasnya.

Sedang terkait tantangan kedua persoalan tersebut, pihaknya berharap ada penanganan yang serius dari semua pihak. Utamanya persoalan banjir yang dinilai sangat berpengaruh terhadap pertambakan perikanan darat. “Saya senang antara Bupati dan Wali Kota Gresik ada pembicaraan soal banjir Kali Lamong. Mitigasi banjir akan menolong karena tambak-tambak akan kesusahan bila terkena imbas curah hujan yang tinggi dan luapan air sungai,” pungkasnya.

Untuk itu, Emil mengimbau, agar tantangan tersebut dapat dipecahkan bersama untuk mendukung budidaya demi pulihnya ekonomi. Dirinya pun mengajak semua pihak untuk bangkit dari berbagai persoalan dari imbas pandemi Covid-19 demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Ekonomi kita di kuartal pertama -0,44, sedang di Indonesia -0,74. Kalau kita bisa mempertahankan momentum kasus Covid-19 yang tidak melonjak, kira-kira kita bisa naik ke angka positif di kuartal kedua,” pungkasnya.

Sementara terkait acara Lelang Bandeng Virtual yang digelar Pemkab Gresik, Emil pun memberikan apresiasi. Usaha tersebut merupakan bentuk sumbangsih terhadap pemulihan ekonomi Jawa Timur sambil tetap menaati Prokes Covid-19. “Yang mana gimmick ini juga turut menaikkan citra perikanan darat dan menjaga kelangsungan budidayanya. Bagaimana Gresik menampilkan bandeng sebagai kebanggaan melalui acara ini betul-betul dikemas dengan baik di tengah pandemi. Ini patut dicontoh. Ada cara meningkatkan nilai tambah dari bandeng,” pujinya. (Hms)