KH. Abdus Salam, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Minta Maaf, Ini Takdir Dari Allah

Peristiwa23 Dilihat

Sidoarjo, Jogojatim.com – KH. Abdus Salam, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, memberikan pernyataan terkait insiden runtuhnya musala yang mengakibatkan sejumlah santri tertimpa pada Senin malam, 29 September.

 

Dalam penjelasannya, KH Abdus Salam menyampaikan bahwa pembangunan musala tersebut sudah berlangsung selama kurang lebih sembilan hingga sepuluh bulan. Bangunan berlantai tiga ini memiliki area hall di bagian atas yang biasanya digunakan untuk berbagai aktivitas santri.

 

Lantai paling atas, yang merupakan bagian terakhir dari pembangunan, baru saja selesai pengecoran. “Pengecoran dilakukan sejak pagi, dan sekitar empat jam kemudian selesai siang tadi,” jelasnya kepada awak media di lokasi kejadian.

 

Beliau juga mengungkapkan bahwa saat musala runtuh, masih ada santri di dalam bangunan itu. Sebagian lainnya tengah beristirahat di luar atau mengikuti kegiatan belajar di lantai bawah. Seluruh santri yang berada di lokasi kejadian merupakan santri putra.

 

KH Abdus Salam mengaku tidak tahu pasti jumlah santri yang terkena dampak langsung dari runtuhnya bangunan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa saat peristiwa terjadi dirinya tidak berada di musala untuk memimpin salat Ashar. “Saya tidak mengetahui berapa jumlah santri yang ada di sana, karena posisi saya tidak sedang di tempat kejadian,” katanya.

 

Sebagai langkah preventif, pihak pesantren mengambil keputusan untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan pondok hingga situasi benar-benar aman dan terkendali.

 

“Kami memandang ini sebagai takdir dari Allah. Kami mengimbau kepada wali santri dan seluruh santri untuk tetap bersabar selama proses evakuasi berlangsung. Semoga Allah memberikan ganti yang lebih baik serta pahala yang tak terukur, dan kami berharap jumlah korban tidak banyak,” tutup KH Abdus Salam.