Bali, Jogojatim.com – 12 Agustus 2022. Kebudayaan Indonesia yang beranekaragam menjadi daya tarik Wisata Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya tinggi. Budaya inilah yang kerap diturunkan dari generasi ke generasi. Sejatinya, tenun dipandang tidak hanya sekedar selembar kain, namun menjadi simbol budaya yang mengandung nilai spiritual masyarakat setempat. Corak, motif atau warna yang berbeda satu dengan lain menjadi keunikan tersendiri, dimana masing-masing corakpun memiliki filosofi yang berbeda-beda yang sarat akan makna.
Nilai budaya inilah yang diterapkan pengrajin tenun yang tergabung dalam UKM Tenun Tebusalah. Semangat peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar serta pelestarian budaya menjadi pedoman Komunitas Tenun Tebusalah dalam menjalankan usahanya yang berlokasi di Desa Ringdikit, Kec. Seririt, Kab. Buleleleng, Bali. Desa Ringdikit berada di sekitar jaringan PLN SUTT 150 kV Celukan Bawang-Kapal sehingga menjadi desa yang tidak saja merasakan dampak positif peningkatan keandalan kelistrikan, namun juga menjadi desa yang terbantu masyarakatnya dengan program PLN Peduli. Usaha Tenun Tebusalah ini sedang gencar dalam mengembangkan usaha masyarakat di bidang tenun tradisional Bali serta memperlebar pemasaran yang sebelumnya hanya pasar tradisional diharapkan dapat diperlebar ke pasar bebas melalui legalitas usaha, seperti ijin edar, ijin produksi dan ijin usaha.
Menjadi binaan PLN melalui PLN UIP JBTB sejak tahun 2021, sebagai wujud kepedulian PLN terhadap masyarakat serta dengan semangat “community empowering”, PLN melalui program PLN Peduli kerap membantu usaha masyarakat ini di tahun keduanya di tahun 2022 ini. Setelah tahun pertama PLN membantu alat tenun beserta peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya, tahun ini PLN akan membantu kebutuhan Komunitas Tenun Tebusalah di area pengembangan pemasaran. Kegiatan TJSL yang dipedomani ISO 26000 ini kembali menyentuh pengembangan usaha mikro dan kecil. Diharapkan dengan kiprah PLN Peduli di Indonesia dapat berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals.
Apresiasi tinggi diutarakan Ketua Komunitas Tenun Tebusalah, Ni Nyoman Sugiartini menyatakan apresiasi terhadap PLN atas bantuan dan pembinaan selama 2 tahun terakhir. Lebih lanjut Ni Nyoman Sugiartini menyampaikan bahwa dengan bantuan dari PLN, Usaha Tenun Tebusalah memasuki babak baru. Banyak hal yang dapat dikembangkan dan diraih dengan hasil yang berdampak untuk kemajuan usaha tenun ini.
“Astungkara kami mendapat bantuan dari PLN selama 2 tahun terakhir. Banyak perkembangan yang kami rasakan. Melalui bantuan PLN, kami dapat menambah alat sehingga kapasitas produksi tenun kami naik 100 persen dibanding tahun 2020. Dengan naiknya kapasitas produksi juga sejalan dengan naiknya pekerja sekitar yang dapat terserap di usaha tenun ini. Tahun ini kami kembali dibantu PLN untuk perizinan sehingga diharapkan kami dapat mencapai pangsa pasar yang lebih tinggi, dimana selama ini masih di sekitar Kabupaten Buleleng dan akan kami perluas untuk daerah lain di Pulau Bali. Perluasan Pemasaran adalah target kami di tahun ini. Sertipikat Perizinan Berusaha Berbasis Risiko telah Kami dapatkan. Ditambah lagi kami telah mendapatkan Uji Lab keaslian Kain Sutra yang dikeluarkan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Kami optimis dengan bantuan PLN dan Dukungan Pemerintah Setempat, Usaha ini secara bertahap dapat berkembang dengan luas sehingga nantinya dapat mencapai pasar domestik maupun internasional.”, pungkasnya.
Ditemui dalam kunjungan Perbekel Desa Ringdikit, I Made Sumadi mengungkapkan apresiasinya kepada PLN. Lebih lanjut I Made Sumadi mengatakan bahwa program PLN ini sungguh membawa dampak positif bagi Desa Ringdikit dimana banyak warga yang mendapat pekerjaan di daerah setempat sehingga warga tidak harus mencari pekerjaan ke Denpasar. Ditambah lagi pekerjaannya sangat fleksibel dan dapat dikerjakan sambil menjaga anak sehingga dapat menjadi jalan keluar bagi Ibu rumah tangga yang ingin bekerja membantu keluarga.
Ditemui dalam kesempatan berbeda, General Manager PLN UIP JBTB, Muhammad Ramadhansyah, mengutarakan bahwa PLN melalui Programnya PLN Peduli sangat memperhatikan daerah sekitar. Lebih lanjut Muhammad Ramadhansyah mengatakan PLN sangat mendukung pengembangan Usaha Kecil serta pengembangan budaya. Usaha tenun ini sarat akan nilai budaya yang akan menjadi nilai tambah dalam usaha pengembangannya. Selain pengembangan UKM, dengan meningkatkan pengrajin tenun berarti PLN turut mengembangkan budaya setempat. Usaha Tenun ini berada di Desa Ringdikit, Kec. Seririt Kabupaten Buleleng yang artinya berada di sekitar infrastruktur SUTT 150 kV Celukan Bawang-Kapal. Sehingga dengan peningkatan keandalan kelistrikan melalui SUTT 150 kV Celukan Bawang-Kapal otomatis juga akan membantu masyarakat sekitar dalam mengembangkan usahanya. Dan di sisi lain Kami sangat berharap usaha ini akan semakin maju dengan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang PLN berikan. Alat tenun beserta peralatan tenun sudah diberikan tahun lalu sebesar Rp. 40.000.000,-. Sedangkan tahun ini diberikan sebesar Rp. 50.000.000,- yang dipergunakan untuk legalitas perizinan, uji laboratorium dan sebagainya.
“PLN Peduli selalu mengembangkan masyarakat sehingga taraf hidup masyarakat dapat meningkat, hal inilah yang mendorong PLN juga memberikan bantuan kepada UKM Tenun Tebusalah. Alat tenun untuk peningkatan kapasitas produksi serta untuk legalitas usaha berupa perijinan-perijinan telah dibantu PLN. PLN sangat senang dapat memberi dampak positif bagi masyarakat baik secara kelistrikan maupun dari pemberian TJSL yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Di masa peralihan pandemi menjadi endemi, dimana pariwisata sedang menggeliat dapat menjadi peluang pasar baru bagi Tenun Tebusalah untuk menjangkau wisatawan baik domestik maupun mancanegara”, ucapnya. (MAf)