Bupati Bojonegoro Dan Kaper BKKBN Jatim, Peringati Hari Kartini Selenggarakan Seminar Perempuan Generasi Z.

Nasional224 Dilihat

JOGOJATIM, Bojonegoro – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan Seminar yang dihadiri oleh Perempuan Generasi Zellenial di Kabupaten. Seminar dengan tema “Bonus Demografi, Bencana Atau Sejahtera?” tersebut di buka secara langsung oleh Bupati Bojonegoro, DR Hj Anna Mu’awanah dengan 2 (dua) nara sumber yaitu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd dan Kepala Dinas P3AKB Bojonegoro, dr Hj Anik Yuliarsih, M.Si.

Dalam pembukaan nya Ibu Bupati Mengungkapkan bahwa Bonus Demografi di Kabupaten Bojonegoro harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal yang mengantarkan kesejahteraan bukan malah menjadi bencana. “Bonus Demografi ini suatu kelebihan dan peluang, bisa menjadi ancaman jika Sumber Daya Manusia yang ada itu tidak menjalankan tugasnya dengan baik, tidak melaksanakan pendidikan dengan baik, tidak merespon perkembangan teknologi dengan baik, akan tetapi bila dimanfaatkan dengan baik ini menjadi bonus, Bonus artinya itu baru modal awal” papar Ibu Anna Mu’awanah.

Sementara itu Ibu Anik Yuliarsih Kepala DP3AK Bojonegoro yang membawakan materi tentang “Strategi Pencegahan Perkawinan Anak di Kabupaten Bojonegoro” mengungkapkan bahwa Perkawinan anak di Bojonegoro dari tahun ke tahun ada penurunan, meskipun sempat baik di tahun 2018, Tahun 2019 kembali menurun dan Tahun ini ada di angka 12,68% “meskipun demikian secara rata rata masih di atas rata rata provinsi dan Indonesia ” tuturnya.

Terkait dengan perjuangan R.A Kartini, Bu Anna Mu’awanah menjelaskan bahwa perjuangan perempuan saat ini berbeda dengan perjuangan perempuan pada masa lalu ” Semangat Kartini dulu adalah semangat kejiwaannya,semangat motivasi nya, semangat melawan penjajahan saat itu. Nah Kartini sekarang adalah semangat dasarnya, bagaimana perempuan sekarang memperkuat SDM nya melalui pengembangan kompetisi dan kompetensi nya, itu adalah landasannya ,bonus demografi ini harus di manfaatkan , saya harap di Bojonegoro tidak menjadi beban tetapi justru menjadi peluang yang baik” terangnya.

Menurutnya para remaja harus memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan yang tinggi sebagai bekal untuk menyongsong bonus demografi. “Jangan dulu menikah di usia muda, meskipun itu karena di minta orang tua, Remaja harus mempunyai cita-cita yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan dan mengembangkan potensi nya, kalaupun terpaksa menikah di usia muda saya harap hamil nya di tunda. Tunggu sampai usia 21 tahun” pungkasnya.

Bersamaan dengan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur,Bapak Sukaryo Teguh Santoso yang membawakan materi dengan tema “Bonus Demografi, Bencana atau Sejahtera” mengungkapkan setidaknya ada 4 (empat) prasyarat yang harus di penuhi untuk memanfaatkan Bonus Demografi ini.

Pertama adalah Penduduk Usia Produktif harus berkualitas. ” Remaja harus memiliki pendidikan yang tinggi, selain itu memiliki karakter yang baik yang diperoleh melalui lingkungan keluarga yg baik, pola asuh , kesiapan keluarga ini menjadi penentu, integritas karakter akan menghasilkan SDM yang berkualitas” paparnya.

Kedua Partisipasi Perempuan dalam dunia kerja harus ditingkatkan “maksudnya tidak harus kerja di pabrik atau di kantor, bisa membuka usaha dari rumah , prinsip nya harus produktif, selain bisa mandiri dan saving untuk hari tua dan membantu keluarga /pasangan., Dengan perempuan bekerja lebih mampu mengatur kelahiran dengan baik, ini dapat mengatur dan menciptakan kesejahteraan keluarga” lanjut pak teguh sapaan akrab beliau.

Ketiga adalah Pemerintah harus menciptakan sebanyak mungkin lapangan pekerjaan dan terakhir adalah Jumlah Lelah Harus dikendalikan. “bila kelahiran tidak dikendalikan maka akan mengakibatkan kesejahteraan rendah maka harus dikendalikan melalui Program KB” pungkasnya (humas)