KPH Jember Merupakan Produsen Getah Pinus yang Besar Juga Mempunyai 3 Klas, yakni KP Jati, KP Pinus, dan KP Mahoni .

Daerah, Nasional190 Dilihat

JOGOJATIM. Jember – Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jember, masuk dalam Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur mempunyai luas wilayah 71.776,49 Ha, meliputi kawasan hutan yang berada di wilayah Administratif Kabupaten Jember, terbagi dalam 3 wilayah Bagian Hutan (BH) yaitu BH Lereng Yang Selatan, BH Jember Selatan dan BH Sempolan.

Berdasarkan potensi sumber daya hutan kawasan hutan KPH Jember terdiri atas Kawasan Produksi seluas 22.292,33 Ha (31,5%), Kawasan Perlindungan seluas 7.655,66 Ha (11 %), Kawasan Penggunaan Lain seluas 2.072,75 Ha (3 %) dan Hutan Lindung seluas 39.504,40 Ha (55%).

Pembagian berdasarkan Klas Perusahaan (KP), KPH Jember mempunyai 3 Klas, yakni KP Jati, KP Pinus, dan KP Mahoni. Dan KPH Jember merupakan produsen getah Pinus yang besar. Hal itu disampaikan Administrator (ADM) Jember, Agus Santoso.

“KPH Jember merupakan produsen getah pinus yang besar dari potensi tanaman pinus dan hasil getah pinusnya. Dan getah Pinus di KPH Jember unggul berkualitas yang menghasilkan gondorukem yang baik,” ujar Agus diruang kerjanya, Rabu (29/9/2021) sore.

Dengan kerja keras, KPH Jember dalam pencapaian getah Pinus melebihi target, dan tebangan pinus terbesar di Jatim. “Dalam presentase pencapaian getah Pinus terhadap target RKAP, Jember menjadi nomor satu dengan presentase 80,9%,” jelas Agus yang didampingi koordinator keamanan, Desianus, dan Kompers, Agus Sulaiman.

Agus juga menerangkan,
Pencapaian produksi getah Pinus KPH Jember terbaik di Jatim. “Dari target tahun 2021 sebesar 2.089 ton, sampai dengan tanggal 28 September tercapai 1.702 ton (81,5 %),” terang Agus.

Selain kayu jati dan getah Pinus, serta Mahoni, KPH Jember dalam mendongkrak pendapatan perusahaan pada tahun 2020 menanam pohon kayu putih.

“Awal penanaman kayu putih tahun 2020, luas lahan yang dipakai 286 Ha. Dan pada tahun 2021 luasnya menjadi 170 Ha. Pada tahun ke dua akan dipangkas, dan tahun ke empat akan dipanen.” ujar Agus.

Dalam penyelesaian jika ada konflik dengan masyarakat, KPH Jember menyiapkan SDM yang mumpuni. “Mempersiapkan SDM yang bisa berkomunikasi dengan baik, dan harus bisa bernegosiasi serta harus bisa melakukan pendekatan dengan masyarakat. Hal itu membuat kita bisa menyelesaikan konflik dengan baik,” ujar Agus. @red.