JOGOJATIM. Situbondo – Perhutani Probolinggo berikan bantuan benih tanaman porang dan bibit pohon kayu putih ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Munir, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, yang berlangsung di kediaman Pengasuh Ponpes Al Munir, KH. Achmad Muzayyin, Selasa (10/8/2021)
Bantuan tersebut antara lain berupa benih tanaman porang sebanyak 1.500 biji dan bibit pohon kayu putih sebanyak 1.500 plances, yang diserahkan langsung oleh Administratur Perhutani Probolinggo, Ida Jatiyana, dalam rangka awal untuk menjalin sinergitas pengelolaan hutan khususnya di wilayah Situbondo.
Menurut Kyai Zhein, panggilan akrab KH. Achmad Muzayyin, benih porang tersebut akan ditanam dan tangkarkan terlebih dahulu di lahan milik pondok seluas satu hektar. Jika nanti tanaman porangnya berkembang, akan ditanam juga pada lahan Perhutani dengan pola kemitraan kehutanan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
“Harapannya kelak masyarakat sekitar hutan bisa menikmati hasil budidaya tanaman porang dengan kombinasi tanaman pohon kayu putih sebagai penaungnya. Tentunya jika sudah berkembang, hasilnya akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, dan akan berdampak pada terjaganya keamanan dan kelestarian hutan,” terang Kyai Zhein.
Kolaborasi antara Ponpes dengan Perhutani ini diharapkan dapat menurunkan permasalahan pengelolaan hutan yang terjadi di wilayah Situbondo yang sebagian besar masyarakatnya masih berinteraksi didalam kawasan hutan.
Kyai Zhein menambahkan, bahwa pengelolaan hutan tidak terlepas dari interaksi masyarakat sekitarnya. “Dengan perbandingan rasio sumberdaya manusia Perhutani dengan keluasan hutan yang dikelolanya sangat tidak masuk akal. Apalagi hutan itu tidak dipagari sehingga dalam pengelolaannya selalu bersinggungan dengan masyarakat,” terang beliau.
“Untuk itu diperlukan kerjasama yang berkesinambungan antara masyarakat dengan Perhutani yang saat ini mulai melibatkan pondok pesantren,” tutup Kyai Zhein.
Sementara itu, Administratur Perhutani Probolinggo, Ida Jatiyana, berharap kerjasama dan kolaborasi dengan pondok pesantren ini akan memberikan nilai positif dan bisa menurunkan permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan hutan khususnya di Situbondo, sehingga angka kerusakan hutan di wilayah tersebut dapat diminimalisir.
“Terkait dengan potensi kawasan yang bisa ditanami porang dan kayu putih ada lahan seluas 500 hektar dengan ketinggian antara 200 – 700 Meter dari permukaan laut di wilayah administratif Situbondo yang masuk dalam pengelolaan hutan Perhutani KPH Probolinggo,” ujar Ida Jatiyana.
Dia juga menyatakan siap untuk berkoordinasi dengan Perhutani Bondowoso dan Banyuwangi Utara yang sebagian kawasan hutannya berada di wilayah administratif Kabupaten Situbondo terkait potensi yang bisa dikembangkan.
“Dalam waktu dekat akan ada pertemuan tindaklanjut antara Perhutani Probolinggo, Bondowoso, dan Banyuwangi Utara, serta Ponpes Al Munir selaku penggerak masyarakat sekitar hutan,” pungkas Ida Jatiyana. @red.