Surabaya, Jogojatim. com – Direktur Utama Media Radar CNN, Edy Macan, menyatakan bahwa dirinya merasa terancam dan diintimidasi oleh oknum yang mengatasnamakan kelompok Madura Asli Sederah (MADASE). Ancaman tersebut muncul tanpa adanya konfirmasi maupun kejelasan mengenai persoalan yang dituduhkan kepadanya.
Edy menegaskan bahwa tidak pernah ada pemberitahuan, klarifikasi, atau komunikasi terkait perkara yang dimaksud oknum MADASE. Ia bahkan mengaku sama sekali tidak mengetahui dugaan persoalan yang disebut-sebut terjadi di wilayah Polsek Lakarsantri.
“Tidak ada konfirmasi terkait masalah apa yang mereka sebut. Saya tidak merasa pernah ada perkara di Polsek Lakarsantri. Tidak tahu itu perkara apa,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara hukum, sehingga segala bentuk ancaman maupun intimidasi tidak dapat dibenarkan. Edy menilai tindakan oknum MADASE tersebut telah mengganggu rasa aman dan mengancam keselamatannya sebagai jurnalis.
“Perlu dipahami, ini negara hukum. Jangan pernah mengancam atau mengintimidasi keselamatan saya,” ujarnya.
Edy juga mempertanyakan apa sebenarnya permasalahan yang membuat oknum MADASE tiba-tiba merasa geram terhadap dirinya, padahal tidak ada komunikasi sebelumnya.
“Saya ingin tahu apa permasalahannya, sampai oknum Madura Asli Sederah itu geram dengan saya. Jika dalam 1×24 jam tidak ada konfirmasi, saya akan melaporkan ini kepada Polda Jatim karena ini sudah mengancam diri saya,” tegasnya.
Sebagai jurnalis, Edy menilai ancaman seperti ini dapat menghambat kinerjanya di lapangan. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mendorong, memprovokasi, atau merugikan pihak manapun.
“Tiba-tiba ada yang menghubungi saya, menyampaikan bahwa saya terkait kasus apa. Saya tidak paham. Jadi saya minta klarifikasinya dari tim MADASE, terkait masalah apa. Saya tidak pernah mendorong apapun, merugikan siapapun,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa intimidasi yang dilakukan oknum MADASE dan telah beredar dalam pemberitaan sangat berpotensi mengancam keselamatannya di lapangan.
“Saya selaku jurnalis merasa terancam dengan intimidasi dari oknum MADASE. Jika terjadi di lapangan, tentu membahayakan keselamatan saya,” ungkapnya.
Edy meminta aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian Daerah Jawa Timur, untuk menindak tegas kasus ini.
“Saya sebagai warga negara Indonesia meminta kepada aparat negara, khususnya kepolisian, untuk menindak tegas terkait kasus ini,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa laporan resmi akan dibuat apabila tidak ada klarifikasi, koordinasi, atau konfirmasi dari pihak MADASE dalam waktu dekat.

























