Polantas Menyapa, Wajah Baru Samsat Surabaya Timur: Polisi Tak Boleh Lagi Ditakuti, Tapi Dihormati Karena Pelayanannya

POLRI16 Dilihat

Surabaya, Jogojatim.com – Pelayanan publik di Kantor Bersama (KB) Samsat Surabaya Timur kini berubah wajah. Di bawah payung program unggulan Polantas Menyapa dari Ditlantas Polda Jawa Timur, polisi lalu lintas dituntut meninggalkan gaya lama yang kaku, birokratis, dan berjarak dengan masyarakat.

Program ini bukan basa-basi. Polantas Menyapa hadir sebagai bentuk nyata reformasi pelayanan publik yang menuntut aparat kepolisian lebih humanis, transparan, dan profesional. Tak ada lagi ruang bagi arogansi dan wajah garang yang selama ini sering membuat masyarakat enggan datang ke kantor pelayanan kepolisian.

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menegaskan bahwa setiap anggota Polantas wajib mengedepankan prinsip senyum, salam, dan santun dalam setiap interaksi dengan masyarakat. Polisi, kata Iwan, harus mampu menghadirkan rasa aman dan nyaman, bukan ketakutan.

“Pelayanan publik adalah cermin kepercayaan rakyat. Kalau rakyat takut datang ke kantor polisi, artinya kita gagal melayani,” tegas Kombes Iwan Saktiadi.

Di Samsat Surabaya Timur, semangat itu terlihat nyata. Petugas melayani wajib pajak dengan cepat, ramah, dan tanpa basa-basi. Warga yang datang tak lagi bingung atau canggung bertanya soal pengurusan administrasi kendaraan bermotor. Semua dijelaskan terbuka dan langsung di tempat.

Tak sedikit wajib pajak mengaku terkejut dengan perubahan sikap petugas di lapangan. “Sekarang beda, petugasnya sopan, komunikatif, bahkan menyapa duluan. Urusan pajak pun jadi lebih cepat,” ujar salah satu warga usai menerima pelayanan di loket Samsat.

Polantas Menyapa menjadi simbol perubahan kultur pelayanan di tubuh kepolisian, khususnya bidang lalu lintas. Di tengah sorotan publik terhadap kinerja aparat, langkah ini menjadi bukti bahwa kepolisian tidak menutup diri dari kritik dan terus berbenah.

Program tersebut bukan hanya soal keramahan, tetapi juga tentang tanggung jawab moral aparat penegak hukum terhadap masyarakat yang membiayai setiap fasilitas pelayanan publik, termasuk gedung dan operasional Samsat.

Kini, wajah baru pelayanan di Samsat Surabaya Timur menjadi pesan jelas bagi semua jajaran:

Polantas tak lagi boleh bersikap seperti penguasa di balik meja, tapi pelayan rakyat di garda terdepan. (Red/prz)