Proyek Pavingisasi Desa Boro Picu Kekecewaan Warga, Dugaan Banyak Kejanggalan

Investigasi7 Dilihat

Sidoarjo, Jogojatim.com – 22 September 2025 Warga Desa Boro, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil proyek pavingisasi jalan yang dinilai kurang berkualitas dan asal-asalan. Proyek tersebut, diduga menghabiskan anggaran sekitar Rp150 juta dari dana Bantuan Khusus (BK) DPRD Sidoarjo tahun 2022, justru memunculkan sejumlah persoalan baru yang belum terselesaikan.

 

Kepala Desa Boro, Mochammad Shoicunuruddin, yang akrab disapa Mbah Udin, mengakui adanya permasalahan dalam proyek ini. Menurut penjelasannya, pekerjaan dilaksanakan oleh salah seorang warga berinisial HR, tetapi hingga saat ini pemerintah desa belum menerima laporan pertanggungjawaban (LPJ) atau hasil pekerjaan secara resmi dari pihak pelaksana.

 

Dalam forum Musrenbangdes pada hari Senin (22/9), Mbah Udin menyampaikan bahwa laporan dan serah terima hasil pengerjaan belum diberikan kepada desa, yang semakin memperumit situasi.

 

Kritik paling tajam datang dari perwakilan warga RT 3 RW 1, yang mengeluhkan kondisi paving yang sudah rusak meski baru digunakan dalam waktu singkat. Warga tersebut bahkan melakukan pengukuran langsung di lapangan dan menemukan adanya ketidaksesuaian ukuran jalan. Jalan sepanjang 214 meter tersebut ternyata memiliki lebar yang bervariasi, mulai dari 3 meter hingga 1,7 meter pada beberapa bagian, meskipun seharusnya memiliki lebar seragam.

 

Tak hanya itu, warga juga mempertanyakan kualitas proses pembangunan yang dinilai tidak memenuhi standar. Mereka menyoroti ketiadaan proses pengurukan yang layak hingga minimnya informasi tentang spesifikasi teknis proyek. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan prosedur yang semestinya.

 

Akibatnya, masyarakat merasa dirugikan dan mendesak pihak desa bersama instansi terkait untuk segera mengambil langkah penyelesaian, termasuk memanggil HR untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya. Mereka khawatir jika persoalan ini terus berlarut, proyek pavingisasi ini akan menjadi cerminan buruk pengelolaan dana publik yang tidak transparan dan rawan penyimpangan. (Hmd/red)