Dalam Keberagaman Merajut Kerukunan, Peran FKUB dan Makna Tri Suci Waisak 2569BE / 2025

Sosial Budaya15 Dilihat

Jakarta, Jogojatim.com – Indonesia dengan keanekaragaman budaya dan agama yang diakui secara resmi oleh Pemerintah, memiliki sebuah lembaga yang mungkin tidak semua orang mengetahuinya yaitu Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang merupakan sebuah lembaga yang dibentuk untuk meningkatkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.

FKUB bertujuan memfasilitasi komunikasi dan dialog antar umat beragama untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangi kesalahpahaman, sehingga hampir dipastikan Indonesia menjadi contoh di dunia yang memiliki tingkat kerukunan beragama yang sangat indah dan santun, semua umat beragama di Indonesia saling menghormati satu sama lain.

FKUB mengembangkan kegiatan bersama antar umat beragama, seperti kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan, untuk meningkatkan kerukunan dan solidaritas sehingga terjalin indah ikatan yang sangat kuat antar umat beragama dengan semangat bergotong royong membangun sinergitas yang positif sebagaimana ajaran yang tertuang di dalam Falsafah hidup bangsa Indonesia Pancasila.

Selain kedua hal tersebut di atas, FKUB dibentuk juga untuk menyelesaikan konflik, dimana FKUB berperan dalam menyelesaikan konflik antar umat beragama dengan cara yang damai dan konstruktif dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerukunan antar umat beragama dan mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kerukunan.

Berbicara mengenai keanekaragaman umat beragama di Indonesia, pemerintah saat ini, telah memfasilitasi semua perayaan ibadah keagamaan untuk semua agama yang secara sah diakui oleh pemerintah Indonesia, antara lain dengan menambahkan satu hari libur yang diakomodir menjadi cuti bersama.

Hal itu berguna agar bersama-sama dapat memaknai peringatan hari besar keagamaan tersebut dan dengan pertimbangan dalam rangka efisiensi dan efektivitas hari kerja yang tertuang di dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) terdiri dari Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

Tepat tanggal 12 Mei 2025 yang jatuh pada hari Senin, umat Budha di seluruh dunia memperingati Tri Suci Waisak 2569 BE, yang dikenal dengan sebutan Hari Raya Waisak.

Perayaan Tri Suci Waisak tahun ini memiliki tema “Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju” yang mengajak masyarakat untuk membangun bangsa dengan semangat gotong royong, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Perayaan ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya kebersamaan dalam kemajemukan budaya, suku, ras, golongan, dan kepribadian.

Dalam perayaan Tri Suci Waisak, umat Buddha biasanya melakukan berbagai kegiatan, seperti melakukan meditasi dan kontemplasi untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan memahami ajaran Buddha, pembacaan kitab suci, untuk memahami ajaran Buddha dan meningkatkan kesadaran spiritual, dan kegiatan sosial, untuk meningkatkan kebersamaan dan solidaritas antar masyarakat.

Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE secara resmi oleh Pemerintah akan diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2025 di Auditorium Gedung Prasadha Jinarakkhita, Jakarta Barat.

Mungkin sebagian dari pembaca ada yang bertanya, apakah makna angka dan huruf 2569 BE yang sering tercantum saat peringatan Hari Raya Waisak?. Pada dasarnya angka dan huruf 2569 BE adalah penanggalan kalender Buddha. BE merupakan kepanjangan dari Buddhist Era (BE).

Penanggalan Buddhist Era (BE) memiliki sejarah yaitu dihitung pada saat sang Buddha wafat atau paranibbana. Buddha Gautama lahir padq 634 Sebelum Masehi (SM) dan wafat pada tahun 544 SM pada saat usia 80 Tahun. Oleh karena itu, tahun 544 SM dikenal sebagai 1 BE dan terus dipakai hingga saat ini.

Sama halnya seperti Tahun Masehi, kalender Buddha memiliki 12 bulan yaitu Caitra, Vaisakha, Iyaistha, Asdha, Sravana, Bhaadrapada, Asvina, Karttika, Margasirsa, Pausa, Magha dan Phalguna.

Pada perayaan tahun ini, Hari Raya Waisak memasuki tahun 2569 BE dan sebagai tanda peringatan terhadap 3 peristiwa suci atau yang biasa disebut tri suci oleh umat Buddha.

Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 adalah perayaan penting dalam agama Buddha yang memperingati tiga peristiwa utama dalam kehidupan Buddha yaitu, pertama, Kelahiran Buddha. Peringatan kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama, yang kemudian menjadi Buddha Gautama.

Kedua, Pencerahan Buddha.

Peringatan peristiwa pencerahan Buddha, di mana Pangeran Siddhartha Gautama mencapai kesadaran spiritual dan menjadi Buddha.

Ketiga, Parinirvana Buddha.

Peringatan peristiwa parinirvana Buddha, di mana Buddha Gautama meninggal dunia dan mencapai nirvana.

Penentuan peringatan Waisak berdasarkan bulan purna penuh pada bulan Vaisakha. Hal inilah yang menyebabkan perayaan Waisak selalu pada tanggal yang berbeda pada setiap tahunnya.

Mari kita hormati peringatan Tri Suci Waisak 2569BE/2025 ini dengan menyebarkan cinta kasih, kebajikan, dan kedamaian, dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga seluruh dunia.

Selamat Hari Raya Waisak2569 BE. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta. Semoga semua makhluk berbahagia.

 

Prof. Dr. Mia Amiati, S.H., M.H., CMA., CSSL.