Blitar, Jogojatim.com – Infrastruktur jalan di gang pedusunan Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, dalam kondisi memprihatinkan. Banyak jalan yang rusak parah dan penuh dengan lubang, membuat warga yang menggunakan jalan tersebut mengeluhkan kondisi yang ada. Situasi ini telah berlangsung lama dan belum mendapatkan perhatian yang memadai dari pemerintah desa setempat (11/08/2024).
Nur, salah satu warga RT.01 RW.14, menyatakan rasa kecewanya terhadap pemerintah Desa Sawentar yang menurutnya kurang responsif.
“Saya mohon pihak pemerintah Desa Sawentar agar bisa membuka mata terhadap lingkungan yang ada di desa ini. Di mana tanggung jawab pemerintah desa? Bukan hanya di sini yang berlubang, banyak jalan desa lain di Sawentar yang rusak dan sudah lama dibiarkan,” ungkap Nur pada 11 Agustus 2024.
Tidak hanya itu, Nur juga menyoroti kerusakan yang terjadi di jalan lingkungan tempat tinggalnya, yang sudah sangat parah. “Dalane wes sui ajurrr dijarne ae. Wargane mengeluh pemerintah deso menengae, ora memperhatikan,” ujarnya dalam logat Jawa.
Dia menambahkan bahwa kondisi semakin parah saat musim hujan, di mana genangan air di jalan-jalan berlubang bisa menyerupai kolam ikan.
“Di Desa Sawentar ini cukup banyak jalanan yang rusak berlubang, bahkan kalau di musim hujan, kumbanganya ada yang seperti kolam ikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nur mempertanyakan peran dan tanggung jawab pemerintah desa yang seharusnya lebih proaktif dalam menangani masalah infrastruktur jalan.
“Seharusnya pihak pemerintah desa lebih memperhatikan lagi terkait infrastruktur jalan yang rusak karena ini berdampak pada masyarakat setempat maupun pengguna jalan. Harusnya pihak pemerintah desa setempat respon cepat terhadap kenyamanan dan keamanan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Bambang, seorang pengguna jalan, juga mengutarakan kekecewaannya terhadap respons pemerintah desa yang dinilainya sangat lambat.
“Saya bingung sih, mas, terkait pamong setempat ini. Apakah wajib masyarakat seperti kita melaporkan dahulu terkait banyaknya jalan berlubang ini, baru pihak desa menindak lanjutinya? Kami masyarakat masih bingung mengenai mekanisme peran serta pemerintah desa di tengah masyarakat, seakan tak memperhatikan kepentingan masyarakat,” keluh Bambang.
Dia juga mempertanyakan penggunaan anggaran desa yang besar, tetapi tidak jelas alokasinya. “Desa Sawentar ini besar, anggaran Dana Desa-nya juga besar. Tapi anggaran yang besar selama ini dikemanakan? Dalane akeh seng rusak dijarne ae, opo di ngge bancakan pamong dewe danane,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Menanggapi keluhan ini, Winda, Kepala Seksi Perencanaan Desa Sawentar, saat dihubungi melalui WhatsApp, hanya memberikan jawaban singkat. “Iya, nanti kalau ada pembangunan diinformasikan,” tulisnya.
Jawaban singkat ini menimbulkan kekecewaan lebih lanjut di kalangan warga yang berharap ada tindakan nyata dan cepat dari pihak pemerintah desa untuk memperbaiki kondisi jalan di wilayah mereka. (Nden/Red)