SIDOARJO, Jogojatim.com – Telah terjadi tindak kekerasan dan ancaman diduga oleh oknum anggota TNI terkait temuan awak media dugaan pelanggaran penyalagunaan BBM jenis solar di wilayah Sidoarjo. pada Rabu (19/6/2024)
Kegiatan yang terjadi pada saat di temukan awak media diduga kegiatan itu adalah pelanggaran penyalaagunaan BBM jenis solar ilegal yang berlokasi dan terletak di Bakung Pringgodani, kec. Balong Bendo kab. Sidoarjo.
Begitu miris, dan memprihatinkan pasal nya temuan pelanggaran tersebut diketahui awak media, dan mencoba konfirmasi atas adanya aktifitas yang dirasa melanggar kepada salah seorang yang berada dilokasi selasa19/24.
Ditemui Mr.Black (nama samaran) berdasarkan informasi yang di terima Black merupakan anggota marinir aktif, dan selaku keamanan atau penjaga lokasi pada saat dimana aktifitas kegiatan tersebut berjalan. Mr Black merasa tergaggu dam merasa dirinya seorang TNI, hingga terjadilah saling adu suara hingga antar keduanya hampir terjadi yang tidak di ingikan
Lebih mirisnya TNI harusnya bersama rakyat, Oknum ini malah menyimpang prilakunya, sudah jelas pelanggaran, malah melakukan kekerasan sebut aja Mr.Black di tambah sempat mengancam dengan mengeluarkan samurai yang kemudian dihantamkan ke kaca depan kendaraan dengan Nopol W 1446 ZF milik awak media inisial SBK, hingga mengakibatkan kaca pecah dan berlubang, merasa berhasil mengintimidasi kemudian pergi dan mengendarai truk tangki biru putih (transportir BBM industri) bertuliskan PT Bima Perkasa Energi.
“Benar mas saya sempat diancam dengan samurai yang kemudian diarahkan dua kali ke kaca depan mobil saya hingga pecah” ujar Barkah saat diwawancarai awak media
Kejadian ini juga telah dilaporkan ke Polsek Balong Bendo agar segera ditindak lanjuti secara hukum yang berlaku, tentunya hal ini menjadi pusat perhatian publik dikarenakan adanya oknum anggota TNI yang di duga menjalankan bisnis ilegal, padahal sudah jelas TNI sebagai pertahanan negara, dan menjaga segala yang merugikan negara, oknum ini malah berbuat dan sampai mengintimidasi bahkan diduga bisnisnya sangat merugikan dan negara dirugikan.( wkt )