Kapolda Jatim Silaturahmi dengan Perwakilan Serikat Buruh se-Jawa Timur Jelang Peringatan May Day

TNI - POLRI128 Dilihat

SURABAYA, JOGOJATIM – Jelang peringatan hari buruh yang jatuh pada hari Senin 1 Mei 2023 menandatang, Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Toni Harmanto, M.H menggelar silaturahmi dengan Pimpinan Serikat Buruh se Jawa Timur.

Silaturahmi Kapolda Jatim dengan perwakilan serikat pekerja ini digelar di Gedung Patuh Mapolda Jatim, pada Jumat (28/4).

Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Toni Harmanto didampingi Wakapolda Jatim Brigjen Pol Akhmad Yusep Gunawan dan para Pejabat Utama Polda Jatim dalam acara tersebut bertujuan untuk duduk bersama dan musyawarah menyambut peringatan May Day pada Senin mendatang.

Dalam kesempatan ini, Ahmad Fauzi Ketua Gerakan Serikat Pekerja Buruh (GESPER) mengatakan bahwa kaum buruh menurutnya sedang diuji dimana pemerintah telah membenturkan dengan yang namanya undang-undang cipta kerja.

Ahmad Fauzi menyebut yang menyeret persoalan di lapangan banyak masalah-masalah dengan apa yang dilakukan oleh Gubernur, apa yang dilakukan bupati walikota di seluruh Indonesia .

“Masalah itu timbul karena adanya undang – undang cipta kerja. ini yang membuat kita sering bentrok,” ujarnya.

Ia juga menyinggung terkait Omnibus Law, dengan dalih bahwa investasi harus masuk itulah yang menimbulkan permasalahan.

“Alhamdulillah kita punya Gubernur Jawa Timur yang mendinginkan segala situasi, sering memberikan solusi-solusi,”ujarnya.

Ketika pandemi tahun lalu,lanjut Fauzi di seluruh Indonesia tidak ada yang menaikkan upah serupiah pun.

“Saya merapat kepada bu Gubernur, ibu tolong naikkan, dan berhasil pada waktu itu dinaikkan,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto menyampaikan, kalau melihat trend ekonomi di Jawa Timur memang terlihat ada refleksi, peningkatan dan penurunan terutama pada saat masa covid.

Bahkan lanjut Kapolda Jatim sesuai data yang ia terima sampai pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur itu turun drastis atau ngedrop sampai pada poin 2,19% di tahun 2020.

Irjen Toni mengatakan pergerakan yang diawali tadinya 5,34 dan terus selama empat tahun berikutnya dan turun karena akibat covid.

“Nah dua tahun berikutnya aktivitas sedang beranjak naik, bahkan posisinya sudah sampai di 5,01, bersyukur pertumbuhan ekonomi pun yang ada di dua tahun terakhir ini, itu juga melebihi ditingkat pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Kapolda Jatim.

Kapolda Jatim juga menjelaskan, memang harus disadari, kontribusi pertumbuhan ekonomi ini kalo memang tidak ada kolaborasi tidak akan terus berjalan.

Maka dari itu harus ada simbiosis mutualisme yang terus terjaga, sehingga aktivitas pertumbuhan ekonomi, dinamika ekonomi harus terus berjalan.

“Saya lihat ini peran yang sangat penting dari para Serikat pekerja, Serikat Buruh ya, terus menjaga terutama stabilitas pertumbuhan ekonomi, geliat ekonomi yang harus di pacu apalagi paka covid yang dua tahun belakangan ini juga sudah cukup menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi baik secara nasional maupun ditingkat provinsi Jawa Timur sendiri,” jelasnya.

Menurut Kapolda Jatim, pertumbuhan ekonomi ini juga karena ada roda dinamika dari mesin-mesin ekonomi, yakni pekerja, buruh dan para pengusaha.

Jawa Timur bahkan Indonesia masih butuh investor – investor yang memang harus juga merasa kalau mereka berinvestasi disini itu perlu ada jaminan, keamanan, kenyaman mereka berinvestasi, sehingga ini berpulang lagi kepada para pekerja dan para buruhnya juga.

“Kita berharap betul tahun-tahun berikutnya menjadi tantangan buat kami tahun ini presiden menegaskan berulang-ulang waspadai inflasi,” tandasnya.

Dari hal-hal yang menjadi perhatian dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit, lanjut Kapolda Jatim Polisi punya peran disini.

“Perannya adalah stabilitas keamanan ketertiban masyarakat,” tambahnya Kapolda Jatim.

Kapolda juga menuturkan bagaimanapun juga pengusaha kalau dalam situasi kamtibmas yang tidak baik, tidak kondusif mereka juga was-was demikian juga para pekerja, para buruh yang bekerja dengan keamanan yang tidak baik.

“Akhirnya tidak ada profit malah akhirnya merugi, perusahaan tutup kemudian para pekerja dan buruh dirumahkan, ini adalah hal-hal yang tidak memungkinkan dalam situasi itu, maka kita harus terus bisa menjaga sitiasi kamtibmas ini,” pungkas Kapolda Jatim. (Maf)