JOGOJATIM. Ngawi – Puter Gelung adalah tradisi turun temurun untuk mengelilingi barang yang istimewa di lingkungannya. Tradisi ini rutin di lakukan masyarakat di Jawa di saat bulan syuro.
Seperti hari ini Minggu (14/08/22) tradisi ini dilakukan perkumpulan seni Reog Singo Rogo Joyo,kesenian Reog asli Ponorogo ini sudah sangat lama di desa Klitik, perkumpulan ini sudah turun temurun dan saat ini sudah pindah generasi.
Susanto adalah pewaris Reog yang ada di Klitik ini,karena budaya reog masih melekat di sekitaran Mataraman,maka tradisi ini masih kita jaga sampai saat ini, “Saya adalah generasi penerus dari kesenian yang dulu di pimpin bapak saya,Alm Sambung yang asli dari Ponorogo,jadi saya adalah pemangku estafet kesenian ini, yang harus di jaga kelestariannya”
Dengan membawa 2 barong dan 4 jatilan,perkumpulan Seni reog ini start dari Sendang Dungmaling sebagai titik kumpul pertama dan nantinya akan keliling ke beberapa tokoh masyarakat yang berada di daerah sekitarnya.
“Biasanya 4-5 barongan sumbangan dari rekan rekan sejawat yang dengar adanya acara ini,tapi kali ini karena banyak yang berbarengan acara di hari ini,tapi kita saling support” ujarnya kembali
Pertunjukan kali ini membuat antusias warga sekitar yang di lalui, banyak yang mau tempatnya untuk antraksi pertunjukan, dengan cara menyumbang seikhlasnya, seperti Azis yang kebetulan rumahnya di lewati ,Azis adalah pengusaha setempat yang terletak di Jl.Mojo RT.04/RW.04 Klitik “Saya sangat senang dengan seni budaya terutama reog,dan ini adalah salah satu bentuk rasa syukur, karena usaha yang saya rintis Alhamdulillah berkembang,semoga usaha baru jual beli motor bekas nantinya akan berkembang pula” ungkapnya.
Walau cuaca kurang bersahabat karena faktor hujan,tidak menghalangi kemeriahan acara Puter gelung,”Alhamdulillah acara berjalan sesuai apa yang kita inginkan,walau sedikit hujan tidak mengurangi antusias warga,semoga tahun depan lebih baik” pungkas Susanto pimpinan Reog Singo Rogo Joyo.(Red)