Pentingkan Pendidikan dan Pelestarian Budaya Bangsa, PLN Peduli Bantu Kampoeng Batara Papring Banyuwangi*

Nasional210 Dilihat

Banyuwangi, Jogojatim.com – 23 Juni 2022. Pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam memajukan sebuah Negeri. Untuk itu Pendidikan kerap kali menjadi prioritas tujuan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Pemerintah. Dengan berbekal semangat kepedulian terhadap Pendidikan yang selaras dengan mendukung Program Pemerintah, PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) memberikan bantuan Pendidikan dan pelatihan sekolah adat Kampoeng Batara dan Kampung Papring.

Kampoeng Papring dan Batara yang telah menjadi Binaan PLN sejak tahun 2021 ini, kembali dibantu PLN di tahun 2022 dengan menitikberatkan di sarana, prasarana alat kelistrikan untuk pembelajaran hingga bangunan rumah budaya untuk fasilitas belajar serta berbagai pelatihan baik untuk Pendidikan sekolah maupun kerajinan yang ditujukan bagi warga sekitar yang membutuhkan. Pendidikan yang diajarkan di Kampoeng Batara lebih menekankan pada Pendidikan non formal, di mana saat ini kurikulum Sekolah Adat telah menjadi rujukan sekolah-sekolah adat di Indonesia. Sekolah adat menjadi ruh paling vital dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal di masing-masing daerahnya. Sehingga, Pemerintah Daerah juga dapat bersinergi melalui Perda Lembaga Adat, agar upaya-upaya edukasi menjadi ruang bersama untuk memperkuat hal-hal yang berkaitan dengan budaya dan tradisi di Banyuwangi.

Adapun Sekolah ini dibedakan menjadi beberapa yaitu Sekolah Adat Kampoeng Batara Papring yang saat ini berjumlah 66 anak usia 6-17 tahun yang rutin dilaksanakan setiap hari minggu pagi sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar sekolah formal, ada juga Sekolah Kesetaraan Kampoeng Batara Papring yang diikuti oleh masyarakat usia 18-40 tahun yang berjumlah 89 orang dengan sasaran yang belum lulus SD, SMP, SMA dibina dengan sekolah kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (Setara SMP), dan Paket C (Setara SMA) di mana siswa nantinya akan mendapat ijazah resmi dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Dinas Pendidikan Banyuwangi dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), serta yang terakhir Sekolah Keaksaraan Dasar yang saat ini berjumlah 130 orang usia 20-59 tahun di mana peserta bukan mendapat ijazah namun akan mendapatkan Surat Keterangan Melek Aksara).

Selain Pendidikan Non Formal yang dilaksanakan di Kampoeng Batara Papring, ada juga pelatihan untuk pembuatan kerajinan bambu sehingga nantinya diharapkan masyarakat menjadi cakap dalam membuat kerajinan bambu sehingga dapat bermanfaat ekonomis dan meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar. Tidak berhenti di situ, pelatihan ini juga dibutuhkan agar dapat meningkatkan UKM Kampung Papring.

Ketua Kampung Papring dan Kampoeng Batara, Widie Nurmahmudy menyampaikan Apresiasi sebesar-besarnya terhadap PLN atas program PLN Peduli. Lebih lanjut Widie menjelaskan selama 2 tahun dibina PLN, banyak kemajuan yang dapat diraih Kampung Papring Batara, mulai dari peningkatan sarana prasarana yang sangat menunjang pengembangan UKM dan dengan semakin lengkapnya sarana prasarana memudahkan Kampoeng Papring Batara dalam mengembangkan misi Pendidikan untuk sekitar serta dalam pelestarian usaha kerajinan sehingga kearifan lokal sangat kental terasa di Kampoeng ini.

“PLN melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sangat banyak memberikan dampak positif bagi kemajuan kami, terbukti banyak peningkatan yang kami dapatkan, dalam 2 tahun ini kami mendapat bantuan Rp. 345.000.000,- yang kami realisasikan untuk pengembangan Kampoeng Batara dan Kampung Papring. Bangunan Rumah Budaya Adat Osing, Ruang Pamer yang difungsikan untuk ruangan memamerkan berbagai hasil kerajinan serta berbagai dukungan sarana prasarana untuk kami nantinya dapat meningkatkan edukasi non formal ke warga sekitar yang membutuhkan. Kami ingin kampung ini beserta masyarakatnya semakin maju, dapat melek aksara dan terampil dalam melakukan pekerjaan kerajinan yang dapat mereka pakai nantinya untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Sudah 284 siswa dari berbagai usia yang kami targetkan untuk edukasi tahun ini dan kami harap akan dapat menjangkau lebih luas lagi”, ungkapnya.

Ditemui dalam kesempatan berbeda, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali, Muhammad Ramadhansyah menuturkan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) melalui Program PLN Peduli merupakan Program PLN dalam membantu masyarakat sekitar, khususnya yang berada di sekitar infrastruktur PLN. Dalam menjalankan TJSL tentunya PLN mengutamakan kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat sekitar serta mendukung Program Pemerintah termasuk tujuan pembangunan berkelanjutan yang salah satunya di bidang Pendidikan. Diharapkan dengan bantuan ini tingkat pendidikan masyarakat dapat semakin baik dan juga kearifan lokal dan budaya setempat dapat terjaga sehingga dapat menjadi nilai tambah dan selanjutnya perlahan namun pasti dapat dikembangkan juga menjadi wisata edukasi.

“PLN melalui unitnya PLN UIP JBTB senantiasa mengedepankan kepedulian kepada masyarakat termasuk di dalam peningkatan taraf hidup masyarakat melalui Pendidikan. Kampoeng Batara dan Kampung Papring ini berada di sekitar rencana pembangunan Proyek Java Bali Connection 500 kV sehingga selain nantinya PLN meningkatkan keandalan listrik namun juga meningkatkan taraf hidup masyarakat. Edukasi merupakan salah satu mendasar dalam mencerdaskan anak bangsa dan juga memberi kesempatan bagi banyak orang untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk nantinya diharapkan dapat peningkatan hidup secara finansial serta membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ”, ucapnya. (hms/MAf)