KPH Lawu Perkenalkan Alat Sadap Mekanis Mujitek “Sin Pine“, di Hadapan Kadivre Jatim

Daerah, Nasional383 Dilihat

JOGOJATIM. Lawu – Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Lawu, mempunyai sumber daya hutan yang dikelola 90 persen lebih adalah pohon Pinus.

Pembagian areal kerja pengelolaan hutan KPH Lawu Ds terbagi ke dalam 2 Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan (SKPH), yaitu SKPH Lereng Lawu Wilis dan SKPH Ponorogo-Pacitan.

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds terdiri dari 9 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan 30 Resort Pemangkuan Hutan (RPH),

Kawasan Hutan KPH Lawu Ds terbagi menjadi 4 Bagian Hutan (BH), yaitu BH Gunung Lawu, Gunung Wilis, Pacitan dan Ponorogo yang semuanya merupakan Kelas Perusahaan (KP) Pinus/Getah.

Dalam meningkatkan produksi getah pinus, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds memperkenalkan inovasi alat sadap mekanis Mujitek “Sin Pine“, dengan mempraktekkan penggunaannya di hadapan Kepala Divisi Regional (Kadivre) Jawa Timur, Karuniawan Purwanto Sanjaya ketika melakukan kunjungan di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Campurejo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara pada Jumat (27/8/2021) lalu.

“Dalam praktek tersebut para penyadap diberikan pemahaman, antara lain pengenalan jenis alat, cara menggunakan alat tersebut hingga cara perawatannya, sehingga diharapkan para penyadap agar nanti dapat melakukannya sendiri usai mengikuti praktek,” ujar Administratur (ADM) KPH Lawu Ds, Loesy Triana didampingi wakilnya, diruang kerjanya, Kamis (24/9/2021).

Untuk menciptakan kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat disekitar hutan, KPH Lawu Ds, baru-baru ini menyerahkan bagi hasil (sharing) getah Pinus tahun 2017 kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

“Dari sharing ini, kita berharap peran serta LMDH meningkatkan produksi getah pinus di tahun 2021 ada peningkatan,” pungkas Loesy Triana. @red